Bioteknologi dan proses pemuliaan tanaman
Pengertian
bioteknologi adalah penggunaan ilmu biologi seluler dan molekuler dalam pemuliaan tanaman. Tanaman
adalah tumbuhan yang bermanfaat baik secara langsung maupun tidak langsung bagi
kehidupan manusia. Tumbuhan yang mengganggu disebut gulma. Bagi pemulia tanaman
baik tanaman, tumbuhan dan gulma adalah penting sebagai sumber keragaman
genetik.Pemuliaan tanaman sendiri adalah perbaikan sifat genetik tanaman baik dengan transfer material genetik dari tanaman donor atau donor yang lain (introgresi) kepada tanaman penerima maupun perubahan material genetik dari tanaan penerima itu sendiri yang dikenal dengan mutasi. Jadi introgresi dan mutasi merupakan dua proses utama dalam perbaikan sifat tanaman.Pemuliaan tanamaan itu sendiri adalah suatu proses yang progresif dan berkelanjutan baik dari segi ilmu dan teknologi. Tanaman itu tumbuh pada berbagai habitat tumbuh dari iklim kutub sampai iklim tropis dan dari rawa sampai lahan kering. Berbagai habitat tumbuh ini yang menyebabkan tanaman itu beradaptasi untuk bertahan hidup yaitu terjadi semacam “Struggle for life”. Perubahan fenotipe tanaman untuk beradaptasi itu didasar pada perubahan genotipe tanaman.
Jadi sebelum manusia campur tangan dalam pemuliaan tanaman, tanaman sendiri sudah memuliakan dirinya secara mandiri. Pemulia tanaman belajar dari tanaman bagaimana perubahan genetik yang terjadi pada tanaman, memodifikasi dan mempercepat perubahan genetik yang terjadi.Beberapa tanaman komersial yang kita pergunakan saat ini berasal dari perubahan material genetik secara alamiah. Perubahan secara alamiah itu karena perubahan set kromosom (poliploida), perubahan jumlah kromosom (aneuploida), perubahan struktur kromosom (pindah silang) maupun perubahan gen.Contoh-contoh berikut adalah perubahan genetik secara alamiah:
(1) Poliploida
b. Pisang
c. Allotetraploid atau amphidiploid yang terjadi secara alamiah pada genus Brasica (Suzuki et al. 1981).
Hibridisasi
secara alamiah diikuti oleh penggandaan kromosom secara alamiah menghasilkan
spesies baru. Dari tanaman kentang, pisang, dan brasiea pemulia belajar bahwa
kalau mau menjadikan kultivar yang:
(1) Autopoliploida dapat dilakukan melalui penggandaan sel kromosom dengan colchisine atau dengan fusi protoplas.
(3) Perubahan gen
Pada tanaman kentang budidaya banyak sekali terjadi mutasi secara alamiah. Kultivar Pontiac yang kulit umbi berwarna kuning muda bermutasi menjadi Red Pontiac yang kulit umbi berwarna merah muda. Burbank yang permukaan kulit umbi licin menjadi Russet Burbank yang kulit umbi menjadi kasar. Menurut Pavek dan Corsini (1981), kulit umbi yang kasar ini disebabkan oleh tiga gen yang resesif. Tingkat kekasaran kulit ditentukan oleh jumlah gen yang homozigot resesif. Tiga gen yang homozigot resesif akan lebih kasar dari dua atau satu gen yang homozigot resesif. (4) Transformasi tanaman secara alamiah (pembentukan puru mahkota) pada tanaman dikotil (Glick dan Pasternak 1994)
Cara bakteri ini menginfeksi tanaman dikotil ditiru oleh pemulia tanaman untuk mentransfer gen tertentu dari donor ke tanaman penerima pada tanaman dikotil. Modifikasi yang dilakukan oleh pemulian tanaman adalah : (1) Insersi gen donor dan gen nptII (atau marka seleksi yang lain) ke dalam T-DNA bakteri, (2) membuang gen iaaM, gen iaaH dan gen ipt supaya jangan membentuk puru mahkota.
Dari contoh-contoh tanaman yang disebut terdahulu terbukti bahwa secara alamiah sudah terjadi perubahan genetik melalui introgresi, perubahan jumlah kromosom dan set kromosom, perubahan gen dan transformasi secara alamiah. Pemulia berdasarkan apa yang terjadi secara alamiah melanjutkan, memperbaiki dan mempercepat dalam metode pemuliaan klasik (konvensional), seluler dan molekuler (progresif dan berkelanjutan).
Sumber: Wattimena, G.A., Nurhajati, A. M., N. M. A. Wiendi, A. Purwito, D. Efendi, B. S. Purwoko, N. Khumaida. 2011. Bioteknologi dalam Pemuliaan Tanaman.bogor, IPB Press. Hal. 2-5.
sumber gambar: http://naaf.web.id/2013/02/17/bioteknologi-untuk-pemuliaan-tanaman/
0 komentar:
Posting Komentar