Selasa, 29 November 2016




Jika Anda menjumpai tanaman ini, mungkin Anda akan menganggap ia hanyalah tanaman gulma pengganggu yang tidak berguna. Tapi tidaklah Tuhan menciptakan sesuatu kecuali ada manfaatnya. Ternyata Patikan Kebo memiliki khasiat obat herbal yang luar biasa. Tanaman bernama latinEuphorbhia hirta L. ini dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai nama seperti, gelang susu/ nanangkaan (sunda), kukon-kukon (Jawa), juga disebut sosononga (Maluku).
Hebatnya, menurut penelitian yang telah dilakukan para ahli telah dilaporkan bahwa ekstrak etanol Patikan Kebo memiliki aktivitas antimikroba tertinggi terhadap baktieri Salmonella typhi yaitu bakteri penyebab penyakit Tifus. Sdangkan Ekstrak daun, batang, bunga dan akar Patikan Kebo memiliki aktivitas antioksidan dengan urutan aktivitas antioksidan tertinggi adalah daun, bunga, akar dan batang. Penelitian lainnya juga mengungkapkan bahwa ekstrak daun Patikan Kebo memiliki aktivitas larvasida dan pupisida pada vektor nyamuk malaria Anopheles stephensi.
Secara turun temurun biasanya Patikan Kebo digunakan untuk mengobati sakit Asma dan gangguan penglihatan, obat batuk dan juga sariawan. Di Nigeria tanaman ini biasa digunakan untuk mengobati luka. Juga digunakan untuk pengobatan penyakit akibat mikroba seperti gonorhea dan disentri.

Cara Menggunakan Patikan Kebo untuk mengobati penyakit seperti :
1. Patikan Kebo mengobati Influenza
Daun Patikan Kebo 1/2 genggam dicuci lalu direbus dengan air bersih sebanyak 3 gelas hingga tersisa 3/4 nya. Dinginkan lalu saring. Tambahkan madu secukupnya diminium 2 kali sehari.
2. Patikan Kebo mengobati Bronchitis
Daun Patikan Kebo 1/3 genggam cuci bersih lalu giling halus, tambahkan air matang 3/4 cangkir dan madu 1 sdm, peras dan saring airnya diminum 2 kali sehari.
3. Patikan Kebo mengobati Batuk
20 gr daun segar Patikan Kebo direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit , setelah itu saring dan diminum sehari dua kali masing-masing setengah gelas.
4. Patikan Kebo mengobati Disentri
Patikan Kebo 15-25 gr ditambah gula pasir (bila berdarah) atau gula enau (bila berlendir), tambah air secukupnya lalu di tim kira-kira 15 menit. Lalu diminum.
5. Patikan Kebo mengobati kencing  tidak lancar
Tanaman segar Patikan Kebo tambahkan air secukupnya , direbus. Untuk diminum 2 kali sehari.
6. Patikan Kebo mengobati bisul atau Abses
Patikan Kebo segar 60 gr ditambah 120 gr tahu putih ditim 15 menit lalu dimakan.
7. Patikan Kebo mengobati Thypus abdominalis
Herba segar 30-150 gr direbus dengan air secukupnya diminum 3 kali sehari.
8. Patikan Kebo mengobati Radang ginjal
Patikan Kebo kering 6-9 gr atau 30-60 gr yang segar direbus , lalu diminum.
9. Patikan Kebo mengobati Eksim
Herba segar 90 gr ditambah 1/2 liter alkohol 70% direndam 3-5 hari , untuk cuci eksim.
10. Patikan Kebo mengobati radang tenggorok
Daun secukupnya diseduh dengan air panas , dipakai untuk kumur saat hangat.
11. Patikan Kebo mengobati Asma
1 genggam Patikan Kebo kering direbus dengan 2-3 gelas air hingga mendidih, saring dan diminum 2kali sehari 1/2 gelas pagi dan sore hari.
12. Patikan Kebo mengobati radang payudara
Satu genggam daun patikan Kebo dan 2 sendok makan kedelai direbus dengan 3-5 gelas air hingga mendidih. Dinginkan disaring , diminum 2 kali sehari 1 cangkir.
13. Patikan Kebo mengobati mata merah
Teteska getah tanaman Patikan Kebo pada mata yang merah 2 kali sehari hingga sembuh.

sumber: http://infoherbalis.com/2015/06/13-khasiat-patikan-kebo-yang-perlu-anda-tahu.html

Jumat, 25 November 2016

Menurut Warasfarm (2014), menanam stroberi tidak harus dilakukan di lahan yang luas, tapi bisa juga di lahan yang sempit dengan menggunakan polybag atau pot. Budidaya tanaman stroberi dalam pot, tidak hanya dijadikan sarana penyalur hobi, tetapi bisa dikembangkan dalam skala komersial, tentu dengan pengetahuan dan kemauan. Untuk itu perlu diketahui tentang persyaratan budidaya tanaman stroberi. Strawberry merupakan tanaman yang mempunyai ketahanan & adaptasi yang cukup luas. secara umum syarat tumbuh yang baik untuk strawberry adalah seperti kondisi iklim berikut ini:
  • suhu udara optimum 17 – 20 C dan suhu udara minimum antara 4 – 5 derajat Celcius.   
  • Kelembaban udara (RH) 80 – 90%.
  •  Penyinaran matahari 8 – 10 jam/hari.
  • Curah hujan berkisar antara 600 – 700 mm/tahun.
  • Ketinggian diatas 1000 M

Tahapan dalam budidaya stroberi dilahan rendah menurut Warasfarm (2014) yaitu:

Penyiapan Wadah atau Tempat Tanam

Wadah atau tempat tanam yang biasa digunakan adalah pot bisa juga menggunakan polybag. Pot mempunyai banyak jenis dan variasi bentuknya. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pot adalah ukurannya seimbang dan serasi dengan ukuran tanaman. Selain itu, pot harus dapat menampung mediatanam yang cukup agar perakaran tanaman tumbuh dengan leluasa.Ukuran ideal pot adalah berdiameter 7 cm – 20 cm dan di beri lubang keci-kecil di bawahnya. Selain pot, kita juga bisa menggunakan kantong plastik (polybag) yang banyak tersedia di toko-toko alat pertanian dengan berbagai macam ukuran.

Penyiapan Medium Tanam
Komposisi bahan medium tanam yang biasa digunakan adalah:
a. Campuran tanah dari bawah pohon pinus, humus, daun lamtoro atau kompos lebih mudah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1.
b. Campuran tanah lapisan atas, pasir dan humus dengan perbandingan 1:1:1.
c. Campuran tanah, pasir, humus dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1.
d. Campuran tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:2.

Pengisian Medium Tanam Ke Dalam Pot/Polybag
Cara-cara pengisian medium tanam ke dalam pot atau wadah tanam adalah:
a. Siapkan alat dan bahan, terdiri atas pot (wadah tanam), pecahan bata merah (genting), gembor (emrat), medium tanam, serta sarana penunjang lainnya.
b. Masukkan selapis pecahan bata merah (genting) ke dasar pot.
c. Masukkan medium tanam ke dalam pot hingga hampir penuh.
d. Siram medium tanam dalam pot tersebut dengan air bersih hingga keadaan mediumnya cukup basah.

Penyiapan Bibit dan Penanaman

Tata cara penanaman bibit tanaman stroberi ke dalam pot adalah sebagai berikut:
a) Siram medium tanam bibit tanaman dengan air bersih hingga keadaannya cukup basah.
b) Keluarkan bibit lengkap bersama akar dan medium tanamnya dengan cara menyobek (menggunting) polybag.
c) Buat lubang tanam dalam pot dengan cara menggali (mengambil) sebagian medium tanamnya.
d) Tanamkan bibit tepat di tengah pot pada posisi tegak, kemudian timbun bagian pangkal batang tanaman dengan medium tanam sambil dipadatkan secara pelan-pelan.
e) Siram medium tanam dalam pot dengan air bersih hingga keadaan mediumnya cukup basah (lembab).
f) Simpan pot di tempat yang teduh dan lembab selama 7 – 15 hari agar tanaman segar kembali.

Pemeliharaan Tanaman

a. Penempatan pot
Penempatan pot harus memperhatikan kondisi lingkungan tumbuh yang ideal dan serasi dengan keadaan sekitarnya. Dan yang lebih penting bahwa tanaman jangan langsung sinar matahari yang cukup untuk proses fotosintesis. cukup terkena matahari secara tidak langsung selama sebulan. setelah itu belajar adaptasi terkena sinar matahari kurang lebih 30 menit setiap pagi dari jam 07.00-08.00.

b. Penyiraman
Penyiraman dilakukan 2 kali sehari pada musim kemarau, yakni pagi dan sore. Hal ini untuk menjaga kelembaban media, sehingga unsur hara dalam tanah bisa diserap oleh akar secara maksimal. untuk adaptasi semprotlah di pagi dan sore hari dengan air dingin/es selama 1 bulan penuh dan 3 hari sekali dibulan kedua.

c. Penyiangan dan penggemburan medium tanam
Gulma yang tumbuh pada permukaan pot harus segara dicabut, hal ini untuk menghindari saling berebut nutrisi dalam tanah dan juga meminimalisir terserangnya hama yang bersarang di gulma tersebut.

d. Pemupukan
Seminggu setelah tanam perlu dilakukan pemupukan. Jenis dan takaran pupuk terdiri atas Urea 2 sendok teh + TSP setengah sendok teh + KCL setengah sendok teh per pot. Pemupukan selanjutnya dilakukan saat tanaman berumur 1 – 2 bulan setelah tanam dengan Urea setengah sendok teh + TSP 1 sendok teh + KCL 1 sendok teh per pot.

e. Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan pada daun yang kering atau rusak. Tanaman yang terlalu rimbun juga harus dipangkas daunnya. Hal ini untuk merangsang pembuahan.

f. Penggantian pot dan medium tanam (repotting)
Penggantian pot dilakukan bila media tanam dalam pot sudah padat, akar sudah mulai ke permukaan pot dan pertumbuhan tanaman sudah mulai melambat bahkan tidak berbunga atau berbuah.

g. Perlindungan tanaman
Perlindungan tanaman meliputi penggunaan bibit yg sehat, sterilisasi media tanam, pemangkasan bagian tanaman yang terserang hama dan penyakit, penyemprotan pestisida secara selektif sesuai anjuran.

Daftar Pustaka
Warasfarm. 2014. Belajar Menanam Starwbery di Dataran Rendah. https://warasfarm. wordpress.com/2014/05/11/belajar-menanam-strawbery-di-dataran-rendah/

Kamis, 24 November 2016

CLICK HERE :)

Rabu, 23 November 2016

bagaimana pengaruh pH terhadap pertumbuhan tanaman?
  • Pertumbuhan tanaman menjadi terhambat akibat rendahnya ketersediaan unsur hara penting seperti fosfor dan nitrogen.
  • terjadi berbagai reaksi tanah yang dapat menyebabkan kombinasi dari keracunan aluminium (Al), mangan (Mn), keracunan besi (Fe), serta defisiensi (kahat) unsur P (fosfor), Ca (kalsium), Mg (magnesuim), dan kahat K (kalium).
  • tanah didominasi oleh ion Al, Fe, dan Mn. Ion-ion ini akan mengikat unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman, terutama unsur P (fosfor), K (kalium), S (sulfur), Mg (magnesium) dan Mo (molibdenum) sehingga tanaman tidak dapat menyerap makanan dengan baik meskipun kandungan unsur hara dalam tanahnya banyak. Selain ion-ion Al, Fe, dan Mn mengikat unsur hara, ion-ion tersebut juga meracuni tanaman.

  • kandungan unsur mikro seperti seng (Zn), tembaga (Cu) dan kobalt (Co) juga tinggi sehingga meracuni tanaman. Tanaman yang ditanam pada tanah yang memiliki pH rendah biasanya juga menunjukkan klorosis (peleburan klorofil sehingga daun berwarna pucat) akibat kekurangan nitrogen atau kekurangan magnesium.
untuk selengkap nya silahkan baca di Pengaruh pH terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau (Vigna radiata L.)

assalamu'alaikum.. teman-teman, pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi mengenai penyakit penting yang menyerang tanaman kedelai. bagi yang ingin membacanya silahkan klik DISINI ya. terima kasih

Rabu, 07 September 2016

JENIS DAN KEGUNAAN UNSUR HARA


1. NITROGEN (N)
MANFAAT : Memacu pertumbuhan tanaman secara umum, terutama pada fase vegetatif, berperan dalam pembentukan klorofil, asam amino, lemak, enzim dan pesenyawaan lain.
GEJALA TUMBUHAN YANG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Pertumbuhan tanaman lambat, mula-mula daun menguning dan mengering, lalu rontok. Daun yang menguning diawali dari daun bagian bawah, lalu disusul daun bagian atas.

2. FOSFOR (P)
MANFAAT : Membantu pertumbuhan protein dan miniral yang sangat tinggi bagi tanaman. Bertugas mengedarkan energi keseluruhan tanaman. Merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar. Mempercepat pembungaan tanaman, serta mempercepat pematangan biji dan buah.
GEJALA TUMBUHAN YANG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun bawah berubah warna menjadi tua atau tampak mengkilap merah keunguan. Kemudian menjadi kuning keabuan dan rontok. Tepi daun, cabang dan batang berwarna merah keunguan. Batang kerdil dan tidak menghasilkan bunga dan buah. Jika sudah terlanjur berbuah ukurannya kecil, jelek dan lekas matang.

3. POTASIUM (K)
MANFAAT : Membantu pembentukan protein, karbohidrat dan gula. Membantu pengankutan gula dari daun kebuah. Memperkuat jaringan tanaman, serta meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit.
GEJALA TUMBUHAN YANG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun mengkerut atau kriting, timbul bercak-bercak merah kecoklatan lalu kering dan mati. Perkembangan akar lambat. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, jelek dan tidak tahan lama.

4. KALSIUM (Ca)
MANFAAT : Mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan batang. Membantu keberhasilan peyerbukan. Membantu pemecahan sel. Membantu aktivitas beberapa enzim pertumbuhan, serta menetralisir senyawa dan kondisi tanah yang merugikan.
GEJALA TUMBUHAN YANG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Tepi daun mengalami krorosil lalu menjalar ketulang daun. Kuncup tanaman muda tidak berkembang dan mati. Terdapat bintik hitam pada serat daun. Akar pendek. buah pecah dan bermutu rendah.

5. MAGNESIUM (Mg)
MANFAAT : Membantu pembentukan klorofil, asam amino, vitamin, lemak dan gula. Berperan dalam transportasi fosfat dalam tanaman.
GEJALA TUMBUHAN YANG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun tua mengalami krorosis, menguning dan bercak kecoklatan, hingga akhirnya rontok. Pada tanaman yg menghasilkan biji akan menghasilkan biji yang lemah.

6. BELERANG (S)
MANFAAT : Membantu pembentukan asam amino, protein dan vitamin. Membantu pembentukan bintil akar dan pertumbuhan tunas baru.
GEJALA TUMBUHAN YANG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun muda berwarna hijau muda, mengkilap tapi agak pucat keputihan, lalu berubah jadi kuning dan hijau. Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus.

7. BORON (Bo)
MANFAAT : Membawa karbohidrat keseluruh jaringan tanaman. Mempercepat penyerapan unsur kalium. merangsang tanaman berbunga dan membantu proses penyerbukan. Meningkatkan kualitas produksi sayuran dan buah-buahan.
GEJALA TUMBUHAN YANG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Tunas pucuk mati dan berwarna hitam, lalu muncul tunas amping tapi tidak bertahan lama kemudian akan mati. daun mengalami klorosis dimulai dari bagian bawah daun lalu mengering. Daun yang baru muncul kerdil dan akhirnya mati. Daun tuanya berbentuk kecil tebal dan rapuh. Pertumbuhan batang lambat dengan ruas-ruas cabang yang pendek.

8. CLHORIDA (Cl)
MANFAAT : Berperan dalam pembentukan hormon tanaman. Meningkatkan kulitas dan kuantitas produksi tanaman.
GEJALA TUMBUHAN YANG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Tanaman gampang layu, daun pucat, keriput dan sebagian mengering. Produktivitas buah rendah dan pemasakan buah lambat.

9. BESI (Fe)
MANFAAT : Berperan dalam pada proses-proses fisiologi tanaman, seperti proses pernafasan, pembentukan klorofil dan fotosintetis.
GEJALA TUMBUHAN YANG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun muda berwarna putih pucat lalu kekuningan dan akhirnya rontok. Tanaman perlahan-lahan mati dimulai dari pucuk.
10. MANGAN (Mn)
MANFAAT : Membantu proses fotosintetis dan berperan dalam pembentukan enzim-enzim tanaman.
GEJALA TUMBUHAN YANG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Pertumbahan tanaman kerdil daun berwarna kekuning-kuningan tau merah dan sering rontok. Pembentukan biji tidak sempurna.

11. COOPER (Cu)
MANFAAT : Berperan sebagai pengikat nitrogen bebas udara untuk pembentukan protein dan menjadi komponen pembentukan enzim pada bakteri bintil akar tanaman leguminose.
GEJALA TUMBUHAN YANG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun berubah warna, keriput dan melengkung seperti mangkuk. Muncul bintik-bintik kuning disetiap lembaran daun dan akhirnya mati. Pertumbuhan tanaman berhenti.

12. SENG (Zn)
MANFAAT : Membantu pertumbuhan auksin, klorofil dan karbohidrat.
GEJALA TUMBUHAN YANG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun berwarna kuning pucat atau kemerahan, muncul bercak-bercak putih dipermukaan daun hingga akhirnya mengering, berlubang dan mati. Perkembangan akar tidak sempurna sehingga pendek dan tidak subur.

13. Molibdenum (Mo)
MANFAAT : berperan dalam mengikat nitrogen oleh mikroba pada legum, sebagai katalisator dalam mereduksi N, berguna bagi tanaman jeruk dan sayuran; Molibdenum ini dalam tanah terdapat dalam bentuk MoS2.
GEJALA TUMBUHAN YANG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Ditunjukkan dengan munculnya klorosis di daun tua , kemudian menjalar ke daun muda.

14. Natrium (Na)
MANFAAT : Terlibat dalam osmosis (pergerakan air) dan keseimbangan ion pada tumbuhan. Salah satu kelebihan efek negatif Na adalah bahwa itu mengurangi ketersediaan K.
GEJALA TUMBUHAN YANG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Daun-daun tenaman bisa menjadi hijau tua dan tipis. Tanaman cepat menjadi layu.

15. Nikel (Ni)
MANFAAT : Diperlukan untuk enzim urease untuk menguraikan urea untuk
membebaskan nitrogen ke dalam bentuk yang dapat digunakan untuk
tanaman. Nikel diperlukan untuk penyerapan zat besi. Benih perlu nikel
untuk berkecambah.
GEJALA TUMBUHAN YANG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : Tanaman tumbuh tanpa tambahan nikel akanberangsur-angsur mencapai tingkat kekurangan sekitar saat mereka dewasa dan mulai pertumbuhan reproduksi

16. Karbon (C)
MANFAAT : sebagaikomponen dasar molekuler karbohidrat, protein, lipid dan asam nukleat.
GEJALA TUMBUHAN YANG MEMBUTUHKAN PUPUK INI : proses fotosintesis akan terhambat, daun tumbuh kecil-kecil, pertumbuhan lambat,dan munculnya deposit kasar keputihan padapermukaan daun sebagai akibat proses dekalsifikasi biogenik.




diambil dari beberapa sumber

Selasa, 06 September 2016

fitri blog's: My cat is funny and cute: My cat is funny and cute JJ
My cat is funny and cute JJ






Bioteknologi dan proses pemuliaan tanaman
 Pengertian bioteknologi adalah penggunaan ilmu biologi seluler dan  molekuler dalam pemuliaan tanaman. Tanaman adalah tumbuhan yang bermanfaat baik secara langsung maupun tidak langsung bagi kehidupan manusia. Tumbuhan yang mengganggu disebut gulma. Bagi pemulia tanaman baik tanaman, tumbuhan dan gulma adalah penting sebagai sumber keragaman genetik.

Pemuliaan tanaman sendiri adalah perbaikan sifat genetik tanaman baik dengan transfer material genetik dari tanaman donor atau donor yang lain (introgresi) kepada tanaman penerima maupun perubahan material genetik dari tanaan penerima itu sendiri yang dikenal dengan mutasi. Jadi introgresi dan mutasi merupakan dua proses utama dalam perbaikan sifat tanaman.Pemuliaan tanamaan itu sendiri adalah suatu proses yang progresif dan berkelanjutan baik dari segi ilmu dan teknologi. Tanaman itu tumbuh pada berbagai habitat tumbuh dari iklim kutub sampai iklim tropis dan dari rawa sampai lahan kering. Berbagai habitat tumbuh ini yang menyebabkan tanaman itu beradaptasi untuk bertahan hidup yaitu terjadi semacam “Struggle for life”. Perubahan fenotipe tanaman untuk beradaptasi itu didasar pada perubahan genotipe tanaman.

Jadi sebelum manusia campur tangan dalam pemuliaan tanaman, tanaman sendiri sudah memuliakan dirinya secara mandiri. Pemulia tanaman belajar dari tanaman bagaimana perubahan genetik yang terjadi pada tanaman, memodifikasi dan mempercepat perubahan genetik yang terjadi.Beberapa tanaman komersial yang kita pergunakan saat ini berasal dari perubahan material genetik secara alamiah. Perubahan secara alamiah itu karena perubahan set kromosom (poliploida), perubahan jumlah kromosom (aneuploida), perubahan struktur kromosom (pindah silang) maupun perubahan gen.Contoh-contoh berikut adalah perubahan genetik secara alamiah:

(1) Poliploida
a.     Kentang
Kentang budidaya Solanum tuberosumsubsp andigena (2n=4x=AAAA) berasal dari hibridisasi alamiah dari S. stenotonum (2n=2x=AA) dengan S. sparsipilum (2n=2x=AA) diikuti dengan penggandaan kromosom secara alamiah.

b.     Pisang
Pisang yang digunakan sekarang berasal dari Musa balbisiana (2n=2x=22=BB) dan Musa accuminata (2n=2x=22=AA). Pisang-pisang yang kita punyai di Indonesia mulai dari AA (pisang mas, pisang lilin), AAA (pisang ambon kuning, pisang ambon lumut, pisang badak, pisang susu), AAB (pisang raja bulu, pisang tanduk)dan ABB (pisang kepok) adalah hasil hibridisasi alamiah atau mutasi alamiah. Pisang-pisang yang endemik di Indonesia ini belum ada campur tangan pemulia tanaman. Salah satu hasil silangan di Trinidad adalah pisang Lacatan (2n=4x=44=AAAA) hasil silangan Gros Michel (2n=3x=33=AAA) sebagai induk dengan M. accuminata (2n=2x=22=AA) sebagai tetua jantan (Simmonds, 1982).

c.      Allotetraploid atau amphidiploid yang terjadi secara alamiah pada genus Brasica (Suzuki et al. 1981).
·        Sawi  (B. juncea 2n=4x=36) berasal dari silangan sawi hitam (B. nigra            2n=2x=16) dengan petsai (B.campestris 2n=2x=20)
·         Rutabaga (B. napus 2x=4x=38) berasal dari silangan petsai (B. campestris      n=2x=20) dengan kubis (B. olaracea 2n=2x=18).
·    Sawi carinata (2n=4x=34) berasal dari silangan kubis (B. olaracea                 2n=2x=18) dengan sawi hitam (B. nigra 2n=2x=16).

Hibridisasi secara alamiah diikuti oleh penggandaan kromosom secara alamiah menghasilkan spesies baru. Dari tanaman kentang, pisang, dan brasiea pemulia belajar bahwa kalau mau menjadikan kultivar yang:

(1) Autopoliploida dapat dilakukan melalui penggandaan sel kromosom dengan colchisine atau dengan fusi protoplas.
(2) Alloploida dapat dilakukan melalui fusi protoplas atau dengan silangan dan diikuti penggandaan kromosom hasil silangan atau sebaliknya penggandaan kromosom tetua disusul dengan penyilangan.
 (2) Aneuploida (trisomik)
Dr. A. F. Blakeslee (1921) mempelajari berbagai bentuk kapsul buah yang berbeda dari kapsul buah yang normal pada gulma Datura stramonium. Gulma Datura ini adalah diploid (2n=2x=24), disamping itu juga terdapat mutan alamiah yang trisomik. Trisomik berarti dari 12 pasang kromosom ada salah satu pasang kromosom dalam bentuk triple (2n+1). Jumlah kromosom (2n+1) ini yang menyebabkan perubahan bentuk kapsul buah yang berbeda dari bentuk yang normal (2n=2x) karena ada 12 pasang kromosom maksimum ada 12 macam trisomik yang menghasilkan 12 macam kapsul buah yang berbeda satu dengan yang lain dan dari yang normal. Terjadi trisomik karena terjadi “non disjunction” dan “lagging” pada pasangan kromosom tersebut pada saat anafase.

(3) Perubahan gen
Sebelum Gregor mendel memulai penyilangan kacang kapri (Pisum sativum), di alam kacang-kacang kapri itu sudah mempunyai keragamandalam hal warna petal (ungu dan putih), bentuk kulit biji (licin atau keriput), warna biji (kuning atau hijau) dan warna polong muda (hijau atau kuning). Penyilangan resiprokal antara petal ungu x petal putih menghasilkan F1 yang berwarna ungu, sedangkan F2 mempunyai perbandingan antara petal ungu : petal putih adalah 3 : 1. Mendel berkesimpulan bahwa warna petal ditentukan oleh 1 gen (monogenik), petal ungu bersifat dominan dan petal putih yang bersifat resesif.

Pada tanaman kentang budidaya banyak sekali terjadi mutasi secara alamiah. Kultivar Pontiac yang kulit umbi berwarna kuning muda bermutasi menjadi Red Pontiac yang kulit umbi berwarna merah muda. Burbank yang permukaan kulit umbi licin menjadi Russet Burbank yang kulit umbi menjadi kasar. Menurut Pavek dan Corsini (1981), kulit umbi yang kasar ini disebabkan oleh tiga gen yang resesif. Tingkat kekasaran kulit ditentukan oleh jumlah gen yang homozigot resesif. Tiga gen yang homozigot resesif akan lebih kasar dari dua atau satu gen yang homozigot resesif.   (4) Transformasi tanaman secara alamiah (pembentukan puru mahkota) pada tanaman dikotil (Glick dan Pasternak 1994)
Bakteri tanah yang fitopatogen memerlukan unsur C dan H dari senyawa spesifik yang disebut opin. Gen untuk biosintesis opin dan katabolisme opin terdapat pada plasmid dari bakteri tersebut. Gen biosintesis opin tidak dapat menghasilkan opin pada sel bakteri tetapi harus mentransfer gen tersebut pada tanaman dikotil seperti anggur, tomat, mawar, dll. Gen biosintesis opin itu terdapat pada Ti-DNA, disamping gen opin juga terdapat gen iaaM, iaaH dan ipt. Gen iaaM dan iaaH menghasilkan enzim-enzim yang mengkonversi asam amino triptofan menjadi auksin IAA (asam indol asetat), sedangkan gen ipt menghasilkan enzim yang menggabungkan IPP (isopentenil) dengan 5’AMP menjadi sitokinin IPA (isopentenil adenosin monofosfat). IAA dan IPA ini akan membentuk kalus yang kompak yang dikenal dengan puru mahkota (Crown gall). Dari crown gall ini akan mengeluarkan eksudat-eksudat opin yang menjadi sumber C dan N bagi bakteri tersebut. Opin merupakan kondensasi asam amino dengan asam keto atau gula seperti : oktopin (asam piruvat + arginin), nopalin (asam α ketoglutarat + arginin) dan agropin (gula + glutamat).

Cara bakteri ini menginfeksi tanaman dikotil ditiru oleh pemulia tanaman untuk mentransfer gen tertentu dari donor ke tanaman penerima pada tanaman dikotil. Modifikasi yang dilakukan oleh pemulian tanaman adalah : (1) Insersi gen donor dan gen nptII (atau marka seleksi yang lain) ke dalam T-DNA bakteri, (2) membuang gen iaaM, gen iaaH dan gen ipt supaya jangan membentuk puru mahkota.

Dari contoh-contoh tanaman yang disebut terdahulu terbukti bahwa secara alamiah sudah terjadi perubahan genetik melalui introgresi, perubahan jumlah kromosom dan set kromosom, perubahan gen dan transformasi secara alamiah. Pemulia berdasarkan apa yang terjadi secara alamiah melanjutkan, memperbaiki dan mempercepat dalam metode pemuliaan klasik (konvensional), seluler dan molekuler (progresif dan berkelanjutan).




 Sumber: Wattimena, G.A., Nurhajati, A. M., N. M. A. Wiendi, A. Purwito, D. Efendi, B. S. Purwoko, N. Khumaida. 2011. Bioteknologi dalam Pemuliaan Tanaman.bogor,  IPB Press. Hal. 2-5.


sumber gambar: http://naaf.web.id/2013/02/17/bioteknologi-untuk-pemuliaan-tanaman/ 

Senin, 05 September 2016

silahkan klik DISINI
hy guys apa kabar semuanya. semoga selalu diberikan kesehatan ya. baik lah, kali ini saya ingin berbagi tentang manfaat pemberian kapur terhadap tanah dan tanaman. bagi teman-teman yang ingin membacanya, silahkan download disini ya. semoga bermanfaat. 


Jumat, 02 September 2016

Teknik Budidaya Bunga Bougenville




Cangkokan Bougenville

1. Siapkan batang utama untuk bibit tanaman bunga Bougenvile. Pilih tangkai dengan ukuran tepat dari induknya yaitu yang berusia tua atau matang. Indukan matang dapat dilihat dari batangnya yang bersayat, berliuk dan memiliki bercak – bercak. Bersihkan tangkai yang dipilih dari daun dan ranting yang terlalu rimbun.
2. Dalam membuat bibit bunga Bougenville, perhatikan bagian batang bawah. Kupas tangkai sampai pada lapisan kambium secara melingkar dengan ukuran panjang 10 cm untuk membuat bibit cangkokan. Lalu dibungkus dengan humus lembab dan bungkus kembali dengan plastik. Diamkan kira – kira 3 minggu untuk memperoleh akar muda baru pada cangkokan tersebut.
3. Untuk mempercepat pertumbuhan, gunakan pupuk ZPT. Hasil cangkokan dapat anda tanam pada media tanam berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1.
4. Tunggu sampai tangkai ini keluar tunas baru, kemudian jadikanlah tangkai ini sebagai batang bawah utama dan cikal bakal tunas dan tangkai baru.

Stek Bougenville

1. Potong tangkai secara miring dan tajam. Siapkan media tanam berupa gabungan tanah gembur dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Lalu masukkan ke dalam pot yang berukuran kedalaman 30 cm.
2. Masukan batang stek sedalam kira – kira 10 cm ke dalam adonan tanah, dengan bagian runcing menghadap ke dalam atau di bawah.
3. Pakailah pupuk ZPT untuk mengoptimalkan pertumbuhan.
4. Gunakan pagar bambu untuk menjaga posisi batang tetap tegak dan lindungi dari sinar matahari di siang hari, namun pada pagi hari biarkan bibit baru ini mendapat pancaran teduh dari sinar matahari pagi selama kurang lebih 2 jam. Pada hari ke 10 akan muncul tunas dan akar muda.

Menyambung Tunas Bougenville

Tunas – tunas pada bibit bagian batang bawah tersebut di atas bisa anda sambung dengan tangkai – tangkai muda dari jenis Bougenville lain sehingga akan menghasilkan aneka bunga yang berwarna – warni.
Caranya menyambung tunas Bougenville adalah:
1. Memotong miring pucuk tunas muda dari salah satu pohon Bougenville aneka warna. Lalu sambungkan dengan tunas muda pada batang bawah di atas, pastikan sambungan cukup tepat dan tidak longgar.
2. Ikat dengan erat dan tutup dengan plastik basah atau sabut kulit kelapa. Gantilah plastik setiap 4 hari sekitar 15 hari. Tunggu sampai sambungan ini menjadi kokoh dan mengeras, barulah anda melepas plastik pada sambungan.

Perawatan Tunas Bougenville

1. Untuk perawatan pasca penyambungan, kurangi suplai air atau dihentikan sama sekali suplai air selama beberapa hari agar daun – daun mudah mengering.
2. Daun mulai mengering dan rontok dalam waktu 3 – 4 hari. Sisa dari daun – daun rontok inilah yang akan menjadi cikal bakal pembentukan bunga baru. Setelah daun rontok, siram kembali pohon Bougenville. Fungsinya sebagai pemancing dan mempercepat tumbuhnya bunga.
3. Bunga Bougenville membutuhkan suplai sinar matahari dengan intensitas cukup tinggi untuk memudahkan proses fotosintesis. Sebaiknya letakkan tanaman ini di tempat terbuka yang mudah terkena sinar matahari.
4. Anda dapat mulai menata tampilan rumpun bunga Bougenville dengan cara rutin memangkasnya sesuai bentuk yang diinginkan. Pemangkasan secara berkala adalah sangat baik untuk memunculkan bunga yang rimbun secara optimal.
5. Pemupukan sebenarnya bukan hal penting, namun bunga Bougenville mudah tumbuh merumpun jika memperoleh suplai pupuk yang cukup. Kecukupan pupuk dapat membantu menutrisi tanaman sehingga mengaktifkan tanaman untuk segera berbunga dengan lebat.

sumber: http://www.teruskan.com/39480/teknik-budidaya-bunga-bougenville.html

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts